Sabtu

Cinta dan Sang Waktu

Ketika cinta berjalan seiring dengan waktu.

Ketika kita harus menunggu Sang Waktu mencari jawab atas pertanyaan tentang cinta.
Ketika kita lelah dan tak sabar, ketika kita tetap berjuang menghabiskan waktu
yang ada, ketika kita tak tahu mesti bagaimana menghadapi Sang Waktu.

Dalam perkara cinta, waktu sering disebut – sebut
sebagai jawaban paling bijak untuk semua pertanyaan tentang cinta. Konon, cinta
dapat terbukti jika sudah berumur tua. Itu berarti, waktu telah ditempuh oleh
perjalanan cinta sangat mempengaruhi cinta itu sendiri. Walau tentu saja
panjang – pendeknya umur itu sangat relatif tergantung tiap insan memaknai
waktu yang ada.

Sub masalah dari cinta, yaitu masalah jodoh, juga
sangat berhubungan dengan waktu. Banyak orang berujar,” Sudahlah, ditunggu
saja, kalau sudah jodoh nanti pasti juga ketemu.” Menunggu jodoh berarti
bertarung melawan waktu.

Untuk masalah – masalah yang terjadi dalam suatu
hubungan cinta, waktu pun mengambil peran besar. Kadang memang banyak masalah
yang hanya bisa dijawab dengan waktu.

Bisa dikatakan, barangkali untuk kasus ini, jodoh
sang cinta bukanlah Cupid tapi Sang Waktu.

Pada akhirnya, memang kita harus menyerah pada
Sang Waktu. Bukan berarti putus asa, namun barangkali harus lebih menghayati
Sang Waktu itu sendiri. Dalam hal ini, pernyataan bahwa’cinta dayang tak
dinyana’, gugur total. Semua orang butuh cinta, mencintai, dan akhirnya membuat
komitmen untuk kemudian menjalaninya sebaik mungkin. Tanpa penghayatan yang
benar akan waktu, kadang cinta bisa berasa hambar dan berumur pendek, sesuai
pernyataan ‘easy come easy go’.

Dalam menghayati Sang Waktu inilah kadang membuat
hati jengkel, karena kadang kita butuh sesuatu secara instan. Pinginnya bisa
dicepatkan sesuai sistem VCD player dan
sejenisnya. Atau sepertu mie instan. Itulah mengapa bisa dimengerti bahwa banya
orang berujar, “Aku paling engga suka kerjaan menunggu!”

Padalah yang namanya instan itu ngga sehat dan
banyak pengawetnya. Dan itu berlaku untuk suatu hubungan cinta. Bisa ngga sehat dan gampang busuk!

Buntut – buntutnya, nunggu males, dipaksain alias
nyepetin Sang Waktu juga ga bisa. Mesti gimana dong?

Back
to your own self and your world!
Perkara cinta memang rumit, broer! Jadi,
emang lebih baik kita punya banyak dimensi dalam kehidupan kita. Sehingga kita
bisa mengisi waktu dengan penuh warna, walau mungkin warna – warni itu warna
norak. Who cares?

Let’s
get together in facing the time!

Ps. Thank you ya friends, kebersamaan
kita sangat berarti.

*K C P C by H R S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar