Sabtu

Antara Logika dan Perasaan

Ketika semua pertimbangan gugur total hanya karena
perasaan membunuh otak.

Killing
me sofly………………………………………………………………………………………..

Memaksa kita lakukan hal bodoh atas cinta.

Aku benar – benar tak mengerti tentang apa yang
namanya perasaan. Sangat abstrak bentuknya, namun dampaknya sangat dahsyat.
Bertahun – tahun kita menimba ilmu untuk mengembangkan logika kita, namun tiba
– tiba logika itu menjadi tak berarti ketika harus melawan perasaan.

Dalam berbagai masalah, memang terbukti, bahwa
apabila kuta menyelesaikannya dengan logika, maka masalah bisa jadi jelas,
penyelesainnya pun baik adanya. Namun, untuk masalah cinta, apakah dengan
logika semua akan baik adanya? Atau sebaliknya?

Ternyata untuk masalah cinta, logika sama sekali
ngga bisa jalan. Apakah benar logika benar – benar ngga bisa jalan? Logika Vs
Perasaan?

Logika akan berlaku dan biasanya mengarah ke ego.
Barangkali ketika kita disakiti oleh seseorang, kita bisa memilih untuk
membangun dunia kita sendiri dan membuktikan kekuatan kita bahwa kita bukanlah
orang yang patah hati dan berakhir sengsara. Untuk perkembangan diri, itu
bagus. Asal ngga keterusan, takutnya kalau keterusan bisa – bisa kita bisa jadi
orang yang dingindan kapokan sama cinta. Biar ngga keterusan, kita tetap harus
mengalirkan perasaan cinta dalam hati kita. Paling tidak cukuplah sakit hati
sama seseorang, tanpa perlu kehilangan sebentuk cinta itu sendiri di hati kita.

Perasaan berlaku ketika kita malah terlalu banyak
pertimbangan atau memang… kerena mengikuti perasaan itu kadang lebih mudah
dan menyenangkan daripada mengikuti logika. Biasanya dengan perasaan, solusi
yang ada yang bersifat sementara. Memang logika diperlukan untuk mengimbangi perasaan,
at least, biar kita ngga hancur
secara konyol dan tidak terhormat.

Memang akhirnya antara logika dan perasaan harus
ada sebuah jembatan. Susah memang membangun jembatan itu, karena masalah cinta
di mana perasaan sangat terlibat di dalamnya masih merupakan misteri bagi
manusia. What about you, guys?

* K C P C by H R S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar